Subang -Kecelakaan maut yang melibatkan bus dan
minibus di Tanjakan Emen di Kampung Cicenang, Kecamatan Ciater,
Kabupaten Subang, Jawa Barat, kemarin, meninggalkan teka-teki. Pasalnya,
kecelakaan yang memakan korban jiwa sudah berkali-kali terjadi di
lokasi tersebut. Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan
(Aher), pun angkat suara soal mitos Tanjaman Emen. Ia mengaku khawatir
mitos itu benar-benar dipercaya masyarakat sehingga logika tidak
digunakan untuk melihat fenomena kecelakaan yang sering terjadi.
“Saya khawatir mitos ini dipercaya
masyarakat. Padahal Insya Allah ini (kecelakaan) bukan (karena) mitos,”
kata Aher di Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/6/2014).
Menurut dia, kecelakaan bisa disebabkan beberapa faktor. Secara keilmuan penyebabnya bisa diungkap.
“Ini pasti urusan teknis. Bisa human
error atau bisa jalannya mungkin kurang bagus,” tuturnya. Selain itu,
ada juga kemungkinan kendaraan yang terlibat kecelakaan tidak laik
jalan.
Ia akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk meninjau dan melakukan penelitian di Tanjakan Emen.
“Kami akan koordinasi dengan Kementerian PU untuk melihat (Tanjakan Emen) ini ada masalah atau enggak,” ucapnya.
Salah satu yang akan diteliti, lanjut
dia, apakah kemiringan jalan di Tanjakan Emen tidak standar atau ada
penyebab lain. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan berbagai pihak
terkait untuk memastikan perizinan kendaraan yang melintas ke lokasi
laik jalan atau tidak.
Hal lain yang menjadi sorotannya adalah
koordinasi seputar perizinan kendaraan tidak berjalan baik.
“Jangan-jangan perizinan-perizinan tersebut tidak terkontrol dengan
baik,” cetusnya. (Okezone)