Banyak cara untuk mengetahui aspirasi masyarakat, antara lain dengan
melalui aksi demonstrasi, melalui forum musyawarah rencana pembangunan
(Musrenbang) atau reses anggota DPRD.
Di luar jalur itu, Bupati Subang Ojang Sohandi ternyata memiliki cara sendiri. Untuk mendengar langsung aspirasi warga, ia menggelar Gowes Sabadesa yang digelar setiap Kamis pagi. Bersama petinggi instansi pemerintah, Ojang menyambangi desa-desa dengan cara genjot sepeda puluhan kilometer.
Di luar jalur itu, Bupati Subang Ojang Sohandi ternyata memiliki cara sendiri. Untuk mendengar langsung aspirasi warga, ia menggelar Gowes Sabadesa yang digelar setiap Kamis pagi. Bersama petinggi instansi pemerintah, Ojang menyambangi desa-desa dengan cara genjot sepeda puluhan kilometer.
Kegiatan Gowes Sabadesa ini dilakukan secara rutin setiap Kamis pagi.
Orang nomor satu di Kabupaten Subang itu menyambangi desa-desa dengan
cara menggenjot pedal sepeda. Tidak ada pengawalan khusus sepanjang
perjalanan. Hanya satu unit kendaraan operasional Satpol PP yang berada
pada posisi terdepan rombongan.
Gowes Sabadesa ini terjadwal setiap pekannya. Dalam sekali kayuh, ada dua sampai tiga kecamatan yang mereka sambangi. Rombongan ini istirahat hanya saat sampai di kantor desa. Kesempatan istirahat ini dimanfaatkan Ojang bersama pejabat lainnya untuk berdialog dengan aparatur pemerintah desa.
Gowes Sabadesa ini terjadwal setiap pekannya. Dalam sekali kayuh, ada dua sampai tiga kecamatan yang mereka sambangi. Rombongan ini istirahat hanya saat sampai di kantor desa. Kesempatan istirahat ini dimanfaatkan Ojang bersama pejabat lainnya untuk berdialog dengan aparatur pemerintah desa.
Diakui Ojang, soal kerusakan jalan, sering ia terima, baik dari warga
maupun pemerintahan Desa. Ojang menegaskan, pada tahun ini, pihaknya
sudah menganggarkan sebesar Rp200 miliar untuk pembenahan jalan.
Anggaran sebesar itu, secara bertahap akan terus ditambah untuk
mengcover masalah jalan. Tidak menutup kemungkinan, kata Ojang, pada
APBD Perubahan akan dilakukan penambahan menjadi Rp250 miliar.
Untuk membenahi seluruh jalan yang rusak, idealnya, jelas Ojang,
dibutuhkan dana hingga Rp800 orang. Kendati demikian, Ojang komitmen dan
bertekad dalam dua tahun ke depan masalah jalan ini sudah tuntas.
Pada tahun ini, ada tiga jalur yang akan diproyeksikan perbaikan. Yakni
jalur yang menghubungkan Pusakaya-Pagaden, Kalijati-Sukamandi, dan
Cipeundeuy-Srengseng. Sistem perbaikan jalan, dilakukan dengan rijit dan
aspal yang disesuaikan dengan kontur tanah.