Sebagian warga KampungSukakerti Desa Desa Sukakerti, Kecamatan
Cisalak, Subang tidak menyangka bakal terjadi bencana banjir bandang
cukup besar hingga membawa korban jiwa dan memusnahkan puluhan rumah
serta harta benda. Padahal sebelumnya hanya hujan biasa dan kalau ada
longsoran di bukit yang menaungi desa tersebut, dianggap biasa.
“Sebelumnya memang terdengar suara dentuman seperti suara bom dan
belum juga melihat ke luar luapan air sungai Cihideung menerjang puluhan
rumah warga, “kata Aris, Ketua RW 01 yang bertempat tinggal di
Cihideung Girang pun merasakan suasana mencekam ditambah lampu padam
karena tiang listriknya patah. Penyebab banjir diduga akibat adanya
longsoran tebing hingga pohon2 dan material lainnya menutupi sungai di
hulu sungai di wilayah Desa Bukanagara.
Rumah-rumah yang berjumlah sebanyak 32 terdampak banjir bandang
kebanyakan berada tidak jauh dari bibir sungai. Walaupun ada bangunan
yang masih kokoh, termasuk masjid al-Ikhlas berdiri kokoh
di tengah lokasi banjir bandang. Suara teriakan minta tolong disertai
takbir dan doa doa terdengar hingga kejadian inipun segera oleh Kepala
Desa Sukakerti, H. Didin dilaporkan ke aparat Muspika serta
Pemkab.Subang.
Kapolres Subang sendiri datang paling awal dan beberapa warga pun
pada tengah malam berusaha menyelamatkan diri dan keluarganya. Setelah
bala bantuan datang, satu persatu korban banjir baik yang tewas maupun
luka ditemukan direruntuhan bangunan ada juga yang jauh dari lokasi
tempat kejadian.
Hingga menjelang malam, ribuan warga dengan dalih melihat sanak
saudara dan ada juga yang sengaja ingin melihatnya. Akibatnya jalan yang
hanya cukup untuk 2 kendaraan dan itupun harus ekstra hati-hati jadi
macet, ditambah ribuan sepeda motor yang memaksakan masuk. Petugas
gabungan pun angkat tangan dan akhirnya pengendara tidak diperboleh
masuk kecuali petugas medis dan yang memberikan bantuan.