Pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mengeluhkan kurang
lengkapnya obat-obatan di RSUD Ciereng, sehingga harus menebus di luar,
berbagai macam penyakit yang menyerang masyarakat, didominasi tifus dan
DBD.
Pasien BPJS Subang Irma Nurmayanti (37) warga Perumahan Buana Subang
Kencana, sangat menyayangkan kurang tersedianya obat-obatan di RSUD
Ciereng Subang. Padahal penyediaan obat-obatan sudah seharusnya
dilakukan, sehingga ketika ada pasien yang mengeluhkan untuk diobati
bisa tertanggulangi dengan baik.
Dijelaskan Irma, berobat di RSUD Ciereng dengan pasien BPJS Kesehatan
umum dikarenakan terserantg tifus. Ketika berobatan, Irma disuruh
menebus obat di luar dengan alasan untuk obat yang diperlukan tidak ada
atau stok kosong. Irma terpaksa harus menebus obat tersebut ke apotek,
yang berada di Jalan Otista. Irma yang sudah masuk kepesertaan BPJS,
harus kecewa karena harus mengeluarkan uang lagi untuk beli obat di
luar.
Staf kantor BPJS Kesehatan Subang Rita mengatakan, pihaknya pernah
menggelar ekspos di balai desa terkait adanya pelayanan untuk BPJS. Bila
ada rumah sakit yang tidak menyediakan obat-obatan dengan lengkap harus
ditegur.
RSUD sudah melakukan MoU dengan BPJS Kesehatan yang salah satu
poinnya menyedikan obat-obatan bagi para pasien BPJS. Jika harus
menebus obat di luar, harus dipertanyakan, apakah ada permainan atau
tidaknya dari pihak rumah sakit yang bersangkuitan ke apotek-apotek.
Sementara itu, Humas RSUD Ciereng Subang Mamat mengatakan, saat ini
pengunjung pasien RSUD didominasi penyakit tifus dan DBD. Serangan
penyakit tersebut, disebabkan cuaca yang saat ini tidak menentu, hujan
dan panas. Banyaknya pasien, RSUD Ciereng sedang melakukan perbaikan
untuk menuju status terakreditasi.
“Paling banyak tifus dan DBD,” (pe)