Musibah banjir yang terjadi di Kampung Sukamukti Desa Sukakerti,
Kecamatan Cisalak, pada tanggal 22 Mei 2016 lalu, masih menyisakan
trauma bagi warga, terutama mereka yang menjadi korban.
Bahkan, sebagian
warga ingin segera pindah dari kampung halamannya dengan alasan takut
kejadian serupa terulang. Namun demikian, ada juga yang memilih tetap
tinggal.
“Kalau pemerintah menyediakan lahan untuk kami bangun rumah, secara pribadi saya memilih pindah saja dari sini. Saya trauma dengan kejadian ini, takut terulang lagi,” kata salah seorang warga, Armasi Selasa (7/6).
Dia mengatakan, rumahnya tidak rusak sama sekali karena air hanya mencapai ketinggian sekitar satu meter di sekitar rumahnya. Namun ia tetep memilih pindah. “Supaya aman lebih baik pindah,”
Sementara itu warga lainnya, Dodo memilih tak mau meninggalkan kampung
halamannya. Kakek berusia 62 tahun ini memilih untuk tetap tinggal,
karena kampung itu merupakan tempat kelahirannya.
Meski kejadian tersebut membuat ia dan keluarganya trauma. Namun ia tetap ingin tinggal di rumahnya itu.
Dalam musibah yang menewaskan 5 orang tersebut, rumah bagian belakang
Dodo rusak tersapu banjir bandang. Bukan hanya itu, ikan sebanyak lima
kwintal, tempat usaha penggilangan kayu pun habis tak tersisa. (pe)