Terbatasnya
fasilitas penerangan jalan umum (PJU) di Kabupaten Indramayu,
menyebabkan jika malah hari banyak daerah rawan kejahatan dan kecelakaan
lalu lintas. Saat bulan Ramadan, dan menjelang Lebaran, warga, terutama
pengendara sepeda motor, harus hati-hati terhadap ancaman kejahatan
pada malam hari.
Data yang
diperoleh galamedianews di Kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP),
Minggu (12/6/2016) menyebutkan, cakupan layanan PJU di daerah setempat
baru di tingkatan 49,9 persen. Sisanya, masih merupakan bentangan jalan
yang tidak dilengkapi fasilitas PJU.
Jumlah titik PJU
di Indramayu, sampai tahun 2015 lalu baru 17.924 titik. Padahal
idealnya, untuk bisa menerangi seluruh Indramayu pada malam hari,
dibutuhkan sedikitnya 40.000 titik PJU.
“Cakupan kita
masih setengahnya. Ini yang membuat jalan-jalan di Indramayu pada malam
hari rawan kejahatan seperti pembegalan maupun ruas-ruas jalan yang
rawan kecelakaan lalu lintas,” tutur Kepala DKP, Drs. Trisna Hendarin,
MSi.
Kurangnya
fasilitas PJU, belakangan bahkan menimbulkan masalah sendiri.
Diantaranya ialah banyaknya pemasangan PJU secara swadaya oleh
masyarakat yang tidak menggunakan KWH meter.
“PJU liar ini membuat beban tagihan kami semakin besar,” tutur Trisna.
DKP berencana
terus meningkatankan layanan PJU secara lebih efisien. Diantaranya
dengan penertiban dan penataan PJU liar yang bertebaran di sejumlah
lokasi. (gm)