Warga Kampung Sukahayu Desa Dawuan Kaler menggelar ruwatan bumi,
untuk melestarikan budaya Sunda, Minggu (25/9). Ruwat bumi yang dihadiri
Plt Bupati Subang Hj. Imas Aryumningsih SE, diisi dengan berbagai
kegiatan.
Endang Kusnata sebagai pupuhu lembur mewakili Pemerintah Desa Dawuan
Kaler mengatakan, ruwat bumi melestarikan budaya sunda. Ia mengucapkan
terima kasih kepada gilang dan kawan-kawan yang telah menyelenggarakan
acara. Meski demikian, ada pekerjaan rumah yang harus diketahui pimpinan
daerah.
“Ada jembatan yang menghubungkan Dawuan Kaler dan Kidul yang harus diperbaiki,” katanya.
Hal serupa diungkapkan pupuhu adat Kampung Sukahayu, Ujang Ruskandi.
“Terima kasih kepada bu Imas yang sudah datang ke Kampung Sukahayu di RW
1 Desa Dawuan Kaler. Kita menggelar ruwat bumi untuk melestarikan
budaya Sunda,” katanya.
Sedangkan ketua panitia kegiatan, Gilang Gaza menuturkan, acara
digelar tujuannya, jangan sampai budaya Sunda mati. “Ini untuk
menyatukan rasa dan mengenali jati diri,” ungkapnya.
Kegiatan yang dilaksanakan, Gilang memaparkan, ziarah ke makam Mbah
Galuh, mutar naga (ngarak dongdang ka lembur, red), hajat ruwatan,
pengobatan gratis, dan gelar seni budaya. Antara lain, toleat,
karinding, reog dan hiburan wayang golek oleh dalang Agus Amung Sutarya.
Sementara itu, Plt Bupati Subang Hj. Imas Aryumningsih SE
mengungkapkan kegembiraannya bisa datang lagk ke sini. “Dulu saya sering
ke sini untuk membeli oncom disuruh orang tua saya. Sekarang saya
pangling melihat kondisi di sini,” ungkapnya.
Terkait ruwat bumi, Imas senang sekali, budaya sunda yang mulai
tergerus bisa dibangkitkan kembali. “Kita harus bersyukur, dihidupkan
kembali untuk menghormati leluhur.
Ngaruwat bumi bukan agama, tapi budaya leluhur untuk mengingat
sesepuh yang sudah mendahului. Silakan digali dan dilestarikan. Asalkan
jangang keluar dari aturan. Yang dilarang itu, yang bertolak belakang
dengan aturan undang undang atau aturan pemerintahan di Indonesia,”
katanya.
Selain itu, Imas menambahkan, terlebih ini untuk mengompakan
masyarakat dan mempererat kebersamaan. Imas pun mengajak masyarakat
membangun Subang. “Saya minta doanya untuk bisa menjadi pemimpin yang
amanah,” katanya.
Terkait jembatan, Imas menjanjikan bisa dibangun tahun 2017. “Usulkan
dari sekarang dan kawal prosesnya. Desember ketuk palu untuk APBD,
bulan Februari atau Maret bisa terealisasi.
Pemerintah akan menghargai kepada orang yang kreatif dan tulus berjuang untuk rakyat, bukan untuk kepengtingan pribadi.(pe)