Jembatan Penyebrangan Orang(JPO) yang berada dijalur pantura
Pamanukan jarang dimanfaatkan oleh warga untuk menyebrang.Warga lebih
memilih menyebrang dibawah JPO kendati membahayakan, sepi dan tak
digunakan banyak warga seolah JPO Pamanukan sekedar jalan untuk Hantu
“Menyebrang langsung di bawah JPO, jauh lebih cepat dan mudah
dibanding menyebrang lewat JPO, “ujar tatang saat menyebrangkan anaknya
mau sekolah Selasa pagi(25/10)
“JPO ini sebenarnya hanya dimanfaatkan oleh anak sekolah SDN
Ekasari dan Medangsari yang kebetulan lokasi SD tersebut berada di
sebrang JPO, sementara warga biasa tak pernah melewati atau menggunakan
JPO tersebut,”katanya lagi
Sementara itu tokoh masyarakat Pamanukan H.Heri Suheri mengatakan,
JPO tersebut tak jelas peruntukannya untuk siapa?, disatu sisi
pembangunannya berada bukan ditempat ramai jadi jarang sekali ada warga
menggunakan JPO
“Jadi kami menilai pembangunan JPO itu sangat mubajir karena tak
dimanfaatkan oleh warga karena lokasi pembangunannya bukan ditempat
ramai seperti dipusat perbelanjaan pamanukan,”katanya
Warga Ingin trotoar Tak Dipake Pedagang kaki Lima
“Untuk Pamanukan sendiri bahkan sekelas kota Subang pun belum
membutuhkann JPO tapi lebih butuh tempat jalan kaki seperti
trotoar,”tukasnya
Saat ini khususnya di Pamanukan hak pejalan kaki sudah hilang
diabaikan PKL yang berjualan dan mendirikan bangunan di atas trotoar,
maka dari itu butuh perhatian serius oleh pemkab subang untuk penataan
pasar dan hak pejalan kaki lebih diutamakan ditempat keramaian seperti
pasar (An-Wk)