Berdasarkan Data dari Gerakan Anti Narkoba (Granat) Subang
menyebutkan 67 persen pemuda subang sudah terkena narkoba. Hal tersebut
tentu sangat memprihatinkan. Karena pemuda adalah generasi yang
melanjutkan kahidupan kebangsaan kita.
Keprihatinan juga terucap dari Ketua DPD PAN Kabupaten Subang Asep
Rochman Dimyati (ARD). Sebagai salah satu tokoh pemuda di Subang, tentu
dia sangat khawatir nantinya keberlangsungan Kabupaten Subang terganggu
oleh Narkoba.
Untuk itu, dia menyoroti beberapa hal fundamental yang selayaknya harus dilakukan secara maksimal untuk pemberantasan Narkoba.
ARD Soroti Kinerja Polisi Berantas Narkoba
ARD menyoroti upaya pencegahan oleh kepolisian yang ia nilai masih
minim. “Bagaimana pelaksanaan sosialisasi bahaya narkoba kepada para
pelajar dan pemuda di Kabupaten Subang. Apakah sudah maksimal ? Apa
belum, Agar pemahaman mereka tidak sepotong sepotong soal bahaya
narkoba,” kata ARD.
Kemudian dalam memutus mata rantai peredaran narkoba hingga ke akar
akarnya perlu melibatkan tokoh pemuda di tingkat desa kecamatan.
“Mereka itu pemuda desa setempat pasti paham perilaku warga desa nya
masing masing. Dengan melibatkan tokoh pemuda itu maka pekerjaan polisi
jadi lebih ringan,” katanya.
Menurutnya, posisi pemuda yang pecandu narkoba itu sebenarnya menjadi
korban sindikat perdagangan besar. Dan yang disayangkan, banyak oknum
aparat yang terlibat peredaran narkoba.
“Bersihkan dulu aparat dari oknum yang terlibat narkoba. Saya tahu
siapa saja aparat yang mengedarkan narkoba. Masyarakat tidak akan
mendapatkan barang haram itu dengan mudah kalau tidak ada peran orang
berpengaruh,” katanya. (Ar-Wk)