Nasib petani semakin tak menentu, sekalipun bisa tanam dimusim
kemarau atau gadu, namun hasilnya tetap tak memuaskan hanya menghabiskan
tenaga saja. Di musim panen gadu diwilayah pantura, petani mengaku hanya
bisa balik modal, tak mendapatkan keuntungan karena hasil panen
menurun, harga gabahpun anjlok.
Salah seorang Petani Mandalawangi Raswan Rabu
siang(19/10) mengaku, hasil panen dimusim gadu/kemarau ini tak jauh
beda dengan hasil panen dimusim rending, hasil panennya merosot,harga
gabah juga anjlok,”
Menurut Raswan, merosotnya hasil panen musim gadu akibat serangan
hama seperti keong,tikus dan sundep sehingga banyak bulir padi yang
hampa tak berisi
“Para petani sudah habis tenaga membasmi hama tersebut baik secara
alami maupun dengan pestisida namun apalah daya tetap hasil anennya
seperti ini”
Senada juga di katakan oleh Maman Sulaeman Petani Blanakan, hasil panen
musim gadu diwilayah Blanakan masih fluktuatif, namun kebanyakan petani
mengalami penurunan 1-2 ton perhektarnya akibat banyak bulir padi yang
tak berisi termakan hama”
Apa mau dikata,setiap panen petani pantura dalam kurun waktu 5 tahun
terakhir ini selalu seperti ini tak mendapatkan keuntungan yang
maksimal, bisa balik modal juga masih untung.
Mudah-mudahan kedepannya nasib baik bisa datang kepada para petani,hasil
panen bisa meningkat sehingga bisa memberikan keuntungan yang maksimal
kepada para petani dan kita juga para petani berharap adanya bantuan
benih dan pupuk dari pemerintah untuk para petani guna menekan biaya dan
mengurangi kerugian petani saat hasil panen tak memuaskan seperti saat
ini,”pungkas Maman. (wk)