Warga Desa Tanjungsari Timur Kecamatan Cikaum Kabupaten Subang
berharap, Pemerintah secepatnya membuat permanen Jembatan Turi yang
ambruk. Pasalnya, Jembatan Turi/jembatan kontrol di saluran induk Tarum
timur Desa Tanjungsari Timur tersebut, selama kurun waktu dua bulan
terakhir sudah dua kali ambruk, sehingga akses jalan yang biasa
digunakan warga menjadi terputus.
Menurut salah seorang warga Desa
Tanjungsari Timur, Ahmad Sulaeman, jembatan turi tersebut sering
digunakan warga menuju Kampung Tegalega. Akibat kejadian itu akses
transportasi warga menuju Kampung Tegaléga menjadi terganggu, sehingga
terpaksa harus memutar menempuh jarak cukup jauh.
Ahmad mengungkapkan, pada hari Minggu (30/10/2016), jembatan tersebut
ambruk untuk yang kedua kalinya, sedangkan yang pertama kali terjadi
pada 5 September 2016, ketika itu sebagian bangunan permanen ambruk
akibat tidak kuat menahan derasnya arus air di aliran Sungai Tarum
Timur.
Pasca kejadian, warga sempat dimotori karang taruna memperbaiki
bagian yang ambruk dengan jembatan darurat yang terbuat dari bambu dan
kayu. Namun karena tingginya intensitas hujan akhir-akhir ini, akhir
pekan kemarin bagian jembatan darurat tersebut hancur lagi diterjang
derasnya arus air Tarum Timur.
"Kini warga Tegalega harus memutar menempuh jarak lebih jauh karena tak bisa melintas jembatan itu,"
Dijelaskannya pada kejadian pertama September 2016 lalu, sebagian
jembatan ambruk. Malahan ketika itu ada orang tua dan ternak dombanya
hanyut terbawa arus air, namun bisa diselamatkan sehingga tak ada korban
jiwa.(rri)