Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Subang ajukan Dana Alokasi
Khusus (DAK) sebesar Rp.2,5 miliar. Rencananya dana tersebut akan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan nelayan dalam aktivitas menangkap
ikan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Drs. H. Engkus Kusdinar, Mpd
mengatakan saat ini nelayan sedang resah dikarenakan faktor cuaca
ekstrem, yang menyebabkan para nelayan tidak melaut. Apalagi, kata
Kusdinar, nelayan yang menggunakan perahu kecil.
Dikatakannya, saat ini pihak DKP Kabupaten Subang, di tahun 2017 ini
mengusulkan DAK sebesar Rp.2,5 miliar untuk memenuhi kebutuhan para
nelayan dalam beraktivitas. Bantuan ini diperuntukan nelayan yang
melakukan budidaya ikan di air payau, air tawar dan nelayan laut yang
menggunakan alat angkap ikan.
Dijelaskan Kusdinar, pihaknya juga mendapatkan keluhan dari para
nelayan tentang alat tangkap cantrang yang sudah tidak diperbolehkan
beroperasi. Dikarenakan, hal ini menjadi kendala bagi nelayan yang belum
memiliki alat lain sebagai pengganti.
“Untuk itu kita usulkan bantuan
ini, agar para nelayan bisa membeli alat tangkap yang layak, kita akan
ajukan di APBD, jika tidak mampu, kita akan ajukan ke Provinsi,”
katanya.
Dikatakannya, sebelum bisa mengganti alat tangkap, para nelayan tentu
saja tidak melaut, apalagi alat tangkap atau jarinfg yang ramah
lingkungan harganya sangat mahal. Misalkan saja, untuk 1 paket jaring
untuk kapal ukuran 30 Gross Tonnage (GT) harganya mencapai Rp.300 juta.
Sementara itu, Kasie Pemberdayaan Nelayan DKP Kabupaten Subang, Andriana
Lesmana mengatakan pihaknya juga mendapatkan keluhan dari para nelayan
di 2 dusun yaitu Lenteng dan Trumtung yang pastinya akan tergusur dengan
adanya program pelabuhan Patimban. Para warga yang kebanyakan menjadi
nelayan tersebut mengaku tidak akan mempersoalkan jika saja relokasi
tidak terlalu jauh dari pantai.
“Mereka minta tetap dekat dengan lokasi
mencari nafkahnya, kemudian mereka juga minta didirikan tempat
pelelangan ikan juga,” tutupnya. (PE)
Popular Posts
-
Desa Karedok berada di wilayah Kecamatan Jati Gede Kabupaten Sumedang, Asal usul Desa Karedok Konon berawal dari sebuah perkampungan...
-
Bewara GSP - Berdasarkan pertemuan Bupati Subang dengan Direktorat Pengairan Bappenas, sejumlah langkah terkait rencana penanggulangan banji...
-
Menyikapi cuaca buruk yang terjadi saat ini, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Bambang Waskito melalui Kabid Humas Polda Jawa Barat, kombes ...
-
Sumur Asem Gede Penemuan sumber air ini pun menjadi sangat berharga bagi seluruh pasukan Pakungwati dan setelah mendapat air, pasukan P...
-
Dijaman moderen saat ini pastinya kita sangat sulit untuk menemukan jajanan tradisional yang mungkin pada jaman dulu sangat di gemari masyar...
-
Bewara GSP - 5 April 2021 yang jatuh pada Senin ini genap 73 tahun usia Subang. Di usianya yang cukup matang ini, seyogayanya tidak lagi bic...
-
Paciwit ciwit Lutung adalah Permainan yang sering dilakukan oleh 3-4 orang anak, baik anak perempuan maupun lelaki. Setiap pemain be...
-
Bewara GSP - Bupati Subang, H Ruhimat klaim beberapa kegiatan strategis tuntas dikerjakan meski di masa pandemi Covid-19. Hal tersebut disam...
-
Makam ulama penyebar agama islam di pulau Jawa Syekh Hasanudin atau lebih dikenal dengan Syekh Kuro yang berada di Kampunng Pulo bata D...
-
PADA MULANYA kawasan Kota Subang terdiri dari hutan karet, tak terkecuali daerah yang saat ini menjadi kawasan Gereja Katolik Subang. ...
