Tak sengaja menabrak ujung meja, keesokan harinya terdapat memar di
kaki. Kadang pula terjadi memar di tubuh kendati tidak ingat kapan
terbentur sesuatu.
Memar tanpa benturan tak berarti kita punya masalah serius. Khususnya ketika memar itu cenderung kecil dan tak sering muncul.
Memar terjadi ketika pembuluh darah kecil di bawah kulit sobek atau
pecah. Darah bocor masuk ke jaringan di bawah kulit dan menyebabkan
warna hitam kebiruan.
Kadang memar itu tidak rata. Ini disebut hematoma yang terjadi ketika
darah terkumpul di bawah kulit. Ketika memar itu sembuh, biasanya dalam
dua sampai empat minggu, memar itu berubah menjadi hitam ungu, biru
kemerahan atau hijau kekuningan.
Kadang area memar itu bahkan menyebar di tubuh sesuai arah gravitasi.
Memar di kaki biasanya butuh lebih lama untuk sembuh dibandingkan di
lengan atau muka.
Kecenderungan mudah mendapatkan memar kadang menurun dalam keluarga.
Jika ayah atau ibu cenderung gampang kena memar, kita pun akan cenderung
begitu. Wanita pun mudah mendapatkan memar daripada pria, khususnya
ketika mengalami cedera kecil di paha, lengan atas atau pantat.
Jumlah lemak yang menutup tubuh juga mungkin berperan. Jika tak punya
banyak, kurang terdapat proteksi bantalan dari lemak sehingga memar
terjadi hanya gara-gara sedikit terantuk.
Bila kita mengamati lebih banyak memar dibandingkan beberapa tahun
silam, mungkin itu disebabkan oleh aktivitas berjam-jam di luar ruangan
tanpa tabir surya. Kulit yang rusak oleh sinar matahari menyebabkan
pembuluh darah mudah rusak.
Memar yang mucul tiba-tiba tanpa penjelasan, sering terjadi atau tak
hilang setelah satu bulan bisa menjadi gejala masalah kesehatan seperti
infeksi atau kekurangan vitamin B12, C atau asam folat.
Bila masih penasaran dengan memar yang sedang dialami, segeralah berkonsultasi dengan dokter.(POP SUGAR,)