Bakat Nining ternyata memang ada pada tembang Sunda. Berbagai perlombaan vokal lagu Sunda dan pop dia ikuti sejak masih SD hingga SMA. Dia nyaris selalu menjadi juara satu dalam setiap ajang kompetisi tersebut. Prestasi Nining membuat para pemandu bakat terpikat. Hingga suatu saat pada 1984, seorang produser mengajak dia masuk dapur rekaman untuk menyanyikan single "Kokoronotomo" versi bahasa Sunda. Ketika itu lagu asal Jepang tersebut tengah populer di Indonesia.
Suara Nining yang manja dan mendesah juga menarik perhatian maestro karawitan dan pencipta lagu Sunda, Nano S (almarhum). Waktu itu Nano menganggap Nining adalah penyanyi yang tepat untuk membawakan lagu ciptaannya berjudul "Kalangkang" pada 1986. Nining lalu diarahkan menyanyi duet bersama Adang Cengos. Lagu lainnya yang digemari masyarakat antara lain: Potret Manehna, Jol, Sorban Palid, Karembong Kayas, Es Lilin, Mojang Priangan, Tibelat, dsb.

"Rambut panjang nu ngarumbay disangkeh panangan nyampay" demikianlah
lirik lagu Kalangkang milik penyanyi Nining Meida, seorang penyanyi
sunda yang telah mengabdikan diri sebagai seniman Jawa Barat sejak 1986
silam. Nining Meida banyak menyanyikan lagu-lagu ciptaan Nano S, seperti
lagu Potret Manehna, Kalangkang, Anjeun, Tibelat, dan Rangrang
Panyawangan. Lagu-lagunya kerap sekali di putar pada sound system
acara-acara hajatan. Makanya setiap kali lagunya diputar serasa sedang
kondangan.
Penghargaan yang pernah diraihnya diantaranya :
- HDX-BASF Award 1987/1988 untuk album "Klangkang"
- Jawa Barat Music Award 2005 dari Sekolah Tinggi Musik Bandung
Beliau merupakan seniman sunda terbaik yang karyana tak lekang oleh
waktu. Maka dari itu beliau sangat pantas mendapatkan penghargaan dari
pecinta musik. maka dari itu aku menempatkan Teh Nining di 3 besar
tepatnya diperingkat kedua dalam 10 Besar Penyanyi Sunda Terbaik.
Red -
Sumber : Nining -Blogg