Sudah sarapan hari ini? Kalau belum, mungkin Anda akan kurang berenergi untuk memulai aktivitas pagi hari.
Akibat melewatkan sarapan ternyata lebih dari sekedar merasa lapar
atau tak berenergi. Berdasarkan penelitian di Amerika, tidak sarapan
dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, hingga penyakit jantung.
Para peneliti dari Columbia University di New York menyimpulkan,
mereka yang tidak sarapan akan mengalami penumpukan kalori lebih banyak.
Melewatkan sarapan biasanya membuat seseorang makan siang lebih banyak.
Nah, sarapan pun jangan terburu-buru atau dilakukan dalam perjalanan. Ahli diet
dari British Heart Foundation, Victoria Taylor mengatakan, tuntutan
gaya hidup dan juga pekerjaan memang telah memengaruhi pola makan
seseorang.
Saat ini lebih banyak orang yang menghabiskan makanan di perjalanan
menuju ke kantor, dibanding sarapan dengan tenang di meja makan. Menurut
Victoria, kebiasaan tersebut juga akan membawa malapetaka bagi
kesehatan.
Sementara itu, Profesor Marie-Pierre St-Onge dari Columbia University
menuturkan, melewatkan sarapan dapat memengaruhi kesehatan karena
terkait dengan jam biologis tubuh.
Menurut Marrie-Pierre, makan yang terburu-buru biasanya tinggi kalori
dan nilai gizi rendah. Jika Anda selalu memiliki waktu untuk bekerja,
mengapa tidak untuk makan pagi?
Selain meluangkan waktu, rencanakan menu sarapan yang sehat.
Menurut
para peneliti, sarapan yang sehat harus tinggi nutrisi, seperti serat,
kalsium, kalium, dan vitamin D.
Tim penelti juga mengutip penelitian sebelumnya yang menunjukkan peningkatan risiko serangan jantung sebesar 27 persen pada orang yang tidak sarapan. Selain itu, 18 persen lebih berisiko stroke.
Penelitian lain menemukan, mereka yang tidak membiasakan sarapan cenderung memiliki Kolesterol dan tekanan darah tinggi. Ahli jantung di AS pun telah mengeluarkan imbauan pentingnya makan pagi. (Dailymail,)