Keceriaan dan suka cita tergambar pada raut wajah para siswa yang
masih duduk di bangku kelas 3 SD Darul Hikam, begitu mereka tiba di
Kampung Bocah Petualang (Bolang). Apalagi, kedatangan Mereka disambut
tatalu rebana yang dimainkan pemuda warga sekitar. Diiringi para
gurunya, rombongan pun langsung bergerak menyusuri jalan menurun sekitar
1 kilometer menuju saung budaya yang dikelola Zaini.
Sebelum
tiba di area permainan, rombongan terlebih dahulu menyusuri
pematang/galengan yang membelah hamparan hijau tanaman padi. Suara
tutunggulan yang dimainkan ibu-ibu terdengar mengiringinya. Mereka
tampak tertatih-tatih melintasi galengan, setelah itu berkumpul di area
depan leuit yang usianya lebih dari 100 tahun.
Sebelum
mengikuti beragam kaulinan lembur yang telah disiapkan, anak-anak
beserta guru berkumpul dan disambut ucapan selamat datang dari Kades
Cibuluh, Saiful Zaman. Dia pun menjelaskan secara singkat keberadaan
Desa Wisata dan saung budaya Kampung Bolang.
Para siswa pun langsung bersorak, mereka dibagi menjadi beberapa
kelompok. Awalnya semua berlomba membuat kekerisan dari janur daun
kelapa, dibimbing instruktur tiap kelompok. Setelah itu dilanjutkan
dengan permainan perepet jengkol, serta sasalimpetan. Kemudian setiap
kelompok dipecah, mereka bergiliran mengikuti permainan lembur lainnya
di beberapa tempat terpisah.
Cukup banyak permainan lembur yang disiapkan, seperti Jajangkungan Awi, Tetembakan, Momotoran awi, dan kelom awi.
Selain di lapangan, anak-anak juga diajak guyang dan bermain air, di antaranya semprotan awi di kolam, hingga Icikibung dan Papalidan di sungai.
Cukup banyak permainan lembur yang disiapkan, seperti Jajangkungan Awi, Tetembakan, Momotoran awi, dan kelom awi.
Selain di lapangan, anak-anak juga diajak guyang dan bermain air, di antaranya semprotan awi di kolam, hingga Icikibung dan Papalidan di sungai.
Sementara itu, seorang guru SD
Darul Hikam Bandung Rika mengatakan, siswa kelas 3 diajak ke Kampung
Cibolang Desa Cibuluh merupakan bagian dari pembelajaran, atau belajar
dialam terbuka, Sebab sesuai kurikulum ada permainan tradisional.
Dikatakannya, anak-anak juga dibimbing instruktur dari komunitas HONG,
dan warga setempat, Mereka menjelaskan dulu cara memainkannya,
dilanjutkan dengan praktik langsung.
Pemilik Saung Budaya yang juga pakar permainan anak tradisional,
Zaini Alif mengatakan, sudah banyak tamu yang datang mulai anak sekolah,
guru hingga pegawai perusahaan ke sini, Kemudian disiapkan berbagai
jenis permainan kaulinan lembur.
"Sebenarnya yang disiapkan
permainan anak-anak, yang dulu sering dimainkan di masyarakat, meskipun
permainan anak, tapi kenyataannya dewasa juga banyak yang tertarik,
beberapa hari lalu yang main disini guru-guru PAUD, dalam waktu dekat
pegawai dari perusahaan.
"Kebetulan hari ini yang "ngebolang" ke sini anak-anak kelas 3 SD Darul Hikam Kota Bandung," tandas Zaeni.(r2i)