Sedikitnya 53 orang anak mengalami gizi buruk selama tahun 2016. Para
orang tua pun diminta lebih memperhatikan kondisi anak mereka.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr Dwinan Marchicawati mengatakan, tingginya gizi buruk bentuk minimnya perhatian orang tua terhadap anak.
Dijelaskan Dwinan, dari tingginya kasus gizi buruk di Kabupaten
Subang, tak menelan korban jiwa. Namun demikian, berat tubuh para
penderita gizi buruk yang rata-rata berusia sekitar 2-3 tahun ini jauh
dari kata standar.
Masih dikatakan Dwinan, saat ini pihaknya sedang melakukan program
jemput bola untuk mengetahui anak yang terkena gizi buruk.
Bahkan pada
2017 ini, akan ada program pemberian makanan tambahan (PMT) sebagai
pencegahan. Ia pun meminta warga untuk tidak sungkan-sungkan
memeriksakan bayinya ke posyandu atau puskemas terdekat.
“Orang tua harus proaktif memeriksaakan anak-anaknya jika kondisi tubuhnya menerun drastis daripada tubuh standar,” pungkasnya.(pe)