Bewara GSP - JANGAN sepelekan jika Anda sering mengalami nyeri
punggung. Studi di Australia menemukan, nyeri punggung indikator
peningkatan risiko kematian dini.
Sakit punggung mungkin bukan hanya membuat seseorang tidak nyaman,
tetapi juga bisa menjadi indikator kapan datangnya kematian, studi baru
menemukan. Sebuah tim peneliti Australia, memeriksa catatan kematian dan
kesehatan ribuan orang usia tua di Denmark.
Mereka menemukan, orang-orang dengan kondisi sering nyeri punggung
bawang memiliki risiko jauh lebih tinggi untuk meninggal lebih cepat
daripada yang lain. Paulo Ferreira, seorang peneliti fisioterapi di
Universitas Sydney, mengatakan, nyeri punggung tidak menyebabkan orang
meninggal, tetapi penanda kematian di kemudian hari.
"Apa yang kami temukan adalah orang-orang yang memiliki gejala nyeri
punggung, termasuk punggung bawah atau nyeri leher, mempunyai risiko 13
persen lebih tinggi mengalami kematian dini dibanding mereka mereka yang
tidak," jelasnya yang dikutip ABC, Jumat (24/02/2017).
"Ketika kami sesuaikan dengan faktor-faktor lain dalam analisis, hubungan tersebut berkurang," tambahnya.
Lebih lanjut, Ferreira mengungkapkan, operasi dan obat-obatan
sebagian besar tidak efektif untuk mengobati nyeri punggung. Hanya tubuh
tetap bugar dan sehat dengan bantuan tersebut.
"Orang-orang yang berolahraga lebih sering, aktivitas fisik terlalu
kuat, orang-orang akan memiliki sedikit kesempatan untuk mengembangkan
sakit punggung," ungkapnya.
"Bahkan, jika Anda mengembangkan nyeri punggung dan aktif secara
fisik, prognosis akan menjadi jauh lebih baik juga, dibandingkan dengan
mereka yang hanya memutuskan untuk tinggal di rumah dan berbaring di
tempat tidur," pungkasnya.