Bewara GSP - Kabar memprihatinkan datang dari seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal
Kabupaten Subang.
Nunung Sumiati harus mendapatkan perlakuan kasar dari
majikannya selama bekerja di negara Qatar. Selain tak digaji, perempuan
berusia 36 tahun asal Desa Cikelor Kecamatan Pabuaran ini harus
mendapatkan tindak kekerasan dari sang majikan.
Nunung menuturkan, ia berangkat ke Qatar pada bulan Juni 2016 lalu
melalui perusahaan PJTKI. Baru beberapa hari bekerja, ia mengaku sudah
mendapat perlakuan kasar. Awalnya ia bisa menahan diri atas siksaan
tersebut.
Namun lambat laun ia memberanikan diri untuk kabur. Beruntung
ia berhasil melarikan diri dan melapor ke pihak kepolisian setempat.
Namun bukannya mendapatkan perlindungan hukum, ia justru malah
dipulangkan ke tanah air. Tepatnya pada tanggal 7 Maret 2017 lalu,
Nunung dipulangkan ke Indonesia. Namun gajinya selama tujuh bulan tak
dibayarkan sang majikan.
“Saya disiksa dan akhirnya dipulangkan ke Indonesia,” ujar Nunung.
Selain tak membawa hasil kerjanya, saat pulang pun kondisi Nunung sangat
memprihatinkan. Tak hanya luka pada tangan kanan akibat sayatan pisau,
pelipis mata Nunung pun kondisinya memar.
“Gigi juga ada yang patah, punggung memar. Ini karena disiksa
majikan. Gaji juga ngga dibayar selama 7 bulan, malah disiksa,” tutur
Nunung sambil menahan sakit yang dideritanya.
Saat ini kondisi Nunung cukup memprihatinkan. Selain trauma, ia pun mengaku hanya bisa terbaring lemas akibat luka yang dideritanya.
Saat ini kondisi Nunung cukup memprihatinkan. Selain trauma, ia pun mengaku hanya bisa terbaring lemas akibat luka yang dideritanya.
Nunung berharap ada tindakan dari Pemkab Subang untuk membantu
kejadian yang menimpanya. Termasuk pihak PJTKI yang memberangkatkannya
ke negara Qatar.“Saya berangkat lewat PJTKI PT Basyarah Tour and Travel
di Jakarta,” tuturnya.
Sementara itu Kabid Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Subang,
Estuianto mengaku belum mengetahui nasib yang menimpa Nunung. Alasannya
ia belum menerima laporan penganiayaan yang menimpa warga Pabuaran
tersebut.
Di kesempatan tersebut, Estuianto mengingatkan warga yang ingin
bekerja ke luar negari agar memiliki skil (kemampuan) dan SDM yang
bagus.
“Ya itu dia, masalahnya TKW harus siap dengan skil dan SDM. Jika
tidak mumpuni, hal-hal (kekerasan) seperti itu bisa saja terjadi,”
pungkasnya. (pe)