Bewara GSP - Pantai utara Subang ternyata masih menyimpan potensi wisata alam yang
dapat dikembangkan. Salah satunya adalah pengembangan ekowisata tanaman
mangrove di Blanakan. Bersama warga masyarakat sekitar, Koperasi Mina
Karya Bhukti Blanakan kini tengah berupaya mengembangkan potensi wisata
tersebut.
Pengembangan ekowisata ini rencananya akan dipadukan dengan budidaya
ikan sitem silvofishery yaitu memelihara ikan di dalam area hutan
mangrove dengan maksud menjaga kelestarian hutan mangrove tersebut.
Selain itu, menurut ketua Koperasi Mina Karya Bhukti, H. Karya, ke depan
lokasi wisata ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung
lainnya.
“Luasnya sekitar 25 hektar, fasilitas pendukung akan kami bangun bertahap,” kata H. Karya.
Sabtu (11/3/2017) lalu warga masyarakat penggerak ekowisata tersebut
berkumpul untuk mendiskusikan arah pengembangan ekowisata tersebut
sekaligus menerima pendampingan dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Sutaatmadja (STIESA) mengenai Manajemen Merk Ekowisata yang dipandu oleh
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM – STIESA)
Gugyh Susandy, SE, M.Si.
Dalam diskusi tersebut disepakati rencana pengembangan ekowisata
tersebut diantaranya pembangunan kolam sepeda air, jalur jembatan kayu
atau bambu mengeliling area hutan mangrove, pemancingan, kampung adat
nelayan dan petambak, kuliner seafood, eduwisata konservasi hingga
aktivitas jelajah laut. Mengenai nama destinasinya, untuk sementara
masyarakat sepakat menamakan lokasi wisata tersebut dengan nama
Ekowisata Alas Blanakan. Alas berarti hutan dalam bahasa Jawa.
Ketua LPPM STIESA Gugyh Susandy, SE, M.Si mengatakan pihaknya akan
terus berupaya mendampingi pengembangan potensi wisata alas Blanakan ini
sebagai bagian dari pengabdian STIESA kepada masyarakat.
Dirinya pun
menyambut baik dibangunnya ekowisata ini sebagai pengembangan dari
koperasi Mina Karya Bhukti.
“Pembangunan ekowisata ini sangat baik untuk pengembangan usaha Koperasi Mina Karya Bhukti. Perluasan dari core business yang sudah jalan selama ini,” katanya.
Pengembangan objek wisata baru di Pantura Subang ini disambut baik
oleh masyarakat. Salah seorang masyarakat Blanakan, Agus, mengatakan
saat ini di Pantura tidak ada objek wisata yang reprsentatif untuk
dikunjungi. Karenanya dirinya berharap Alas Blanakan bisa menjadi
tempat destinasi wisata kebanggaan di Pantura.
“Warga pantura memang sangat memerlukan objek wisata, saat ini tidak
ada tempat wisata yang representatif sarana dan prasarananya di Pantura,
terutama masalah akses jalan,” ujarnya.
Sementara itu anggota Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Subang
yang turut dalam kegiatan tersebut juga menyambut baik rencanana
pengembangan ekowisata ini.
“BPPD Subang tentunya siap membantu mempromosikan objek wisata ini
nantinya. Namun tentunya sebelum dipromosikan sarana dan prasarananya
harus sudah siap terlebih dahulu,” katanya.(kotasubang)