![]() |
Pertemuan Bank Dunia dengan Plt Bupati Subang, Imas Aryumningsih membicarakan tentang Bantuan Perumahan di Subang |
Bewara GSP - Untuk menyalurkan bantuan perumahan, Bank Dunia yang didampingi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Dinas
Perumahan Provinsi Jawa Barat datangi Kabupaten Subang. Menurut Talita
Yuwono, perwakilan dari Bank Dunia menyebutkan program ini merupakan
pertama kali melalui Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dalam
rangka mendukung National Affordable Housing Program yang dibiayai oleh Bank Dunia.
Bantuan pinjaman diberikan melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu)
kemudian disalurkan ke Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan Pembiayaan
Perumahan dan Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia. Selanjutnya disalurkan
ke Pemerintah Daerah melalui APBN.
Talita maksud kedatangannya ke Subang untuk mengetahui jumlah rumah
dan kondisi perumahan yang akan dibantu. Mengenai bantuan pinjaman
kepada Indonesia sebesar 450 juta dolar AS untuk kepentingan Perumahan
Rakyat.
Plt Bupati Subang, Imas Aryumningsih mengapresiasi baik kunjungan
Bank Dunia ke Subang untuk memberikan bantuan perumahan. Sebab masih
banyak rumah yang kurang layak huni baik ventiilasi maupun sarana
penujang lannya.
Kemudian kata Imas akhir-akhir ini wilayah Subang sering dilanda bencana angin rutin beliung.
“Bencana merupakan bencana yang tidak terguga sebelumnya yang
menimbulkan kerusakam pemukiman,” ujarnya. Oleh karena itu pihaknya
berterima kasih kepada Bank Dunia.
Kemudian Imas menyebutkan supaya diberikan arahan mengenai aturannya
yang jelas.
“Tolong diperjelas ketentuannya supaya tidak ada
penyimpanan. Karena untuk hal bantuan seringkali menimbulkan tendensi
kegaduhan yang mempermasalahkan alokasi anggaran,” tambahnya.
Kemudian kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Perumahan Provinsi Jawa
Barat, Sarju Bindarum berdasarkan ajuan dari Pemerintah Kabupaten Subang
ialah sebanyak 873 unit rumah yang akan dibantu. Dengan nilai bantuan
tiap unit sebesar 15 juta rupiah.
Dari sisi koordinasi dan kooperatif, kata Sarju, Subang merupakan
daerah terpilih untuk mendapatkan bantuan perumahan karena tahun 2016
Program Perumahan di Subang berjalan dengan baik dengan ditunjukkan
wujud fisiknya bagus sesuai dengan standar.
“Mungkin merupakan reward
dari pemerintah pusat makanya diajukan untuk mendapat bantuan (Program)
Bank Dunia. Karena tidak semua kabupaten/kota dapat (bantuan),” ujarnya.
Selain Kabupaten Subang lanjut Sarju pihaknya juga melakukan survai ke Kabupaten Garut, Sukabumi, Ciamis dan Cianjur.
Mengenai teknis penyalurannya, Sarju menjelaskan akan menggunakan
pola Kementerian PU. “Bantuan akan masuk ke rekening penerima tetapi
tidak dapat dicairkan melalui tetapi langsung ke rekening toko,”
jelasnya.
Untuk pemilihan toko dilakukan kesepakatan oleh penerima untuk
menunjuk toko. Penunjukkannya harus sesuai dengan kualifikasi.
“Diantaranya punya NPWP, pokoknya jelas status tokonya. Atau bisa
pemerintah daerah menentukan kualifikasinya, atau juga bekerjasama
dengan agen bahan bangunan di daerah,” imbuhnya.
Sebenarnya Program BSPS bertujuan untuk merangsang pemerintah
kabupaten/kota supaya bisa mengalokasikan bantuan untuk perumahan
rakyat.
“Sebenarnya ada pemerintah yang sudah jalan itu seperti (Kabupaten) Bogor, Indramayu, Sukabumi dan Kuningan,” ujarnya lagi.
Salah satu lokasi yang diproyeksikan mendapat bantuan ialah asrama
polisi di Jalan Otista Subang yang kondisinya perlu perbaikan. Pada
kesempatan tersebut Tim Bank Dunia bersama PPK Perumahan Provinsi Jawa
Barat didampingi mengunjungi lokasi.
Waka Polres Subang, Kompol Johanson yang ikut mendampinngi
mengapresiasi niat perbaikan asrama polisi. Kata dia dengan perbaikan
tersebut bisa menambah kenyamanan anggota yang menghuninya dan makin
memperindah kota.
“Apalagi itu ‘kan berada di pusat kota (Subang),” ujarnya singkat. (wk)