Tips GSP - Di era kekinian, seorang perempuan dituntut menjadi superwoman. Mencari nafkah, menyiapkan dan mengurus anak dan suami dengan baik, serta bertanggung jawab dalam lingkungan sosial.
Sayangnya, terkadang wanita kurang
mengapresiasi pencapaian-pencapaian yang diraihnya. Bahkan, cenderung
merasa bersalah ketika memberi “reward” bagi dirinya sendiri.
Menurut Farida Tjandra, M.Psi., tuntutan
dalam kehidupan tidak bisa diabaikan, “Akan tetapi, kita bisa mengelola
setiap tuntutan tersebut sambil tetap menjaga keseimbangan dalam
kehidupan dengan berbagai fungsi peran dalam kehidupan sosial.”
Nah, salah satu hal yang perlu diingat
pada perempuan adalah untuk mengambil waktu mengapresiasi diri yang
ternyata lebih sulit dilakukan dibandingkan bila kita mengapresiasi
orang lain.
Mengapresiasi diri adalah suatu proses untuk menghargai dan bersyukur
atas diri sendiri. Hal ini meliputi rasa syukur atau terima kasih untuk
tubuh yang bisa berfungsi dengan baik, talenta yang kita miliki,
bersyukur atas kinerja dan bahkan kelemahan yang kita miliki.
Mengapresiasi diri sering diartikan sama dengan self esteem. Namun, kedua hal ini sesungguhnya berbeda. Self esteeem
adalah penilaian seseorang terhadap keberhargaan dirinya. Ketika
seseorang menilai dirinya sebagai sosok yang berharga maka orang
tersebut memiliki self esteem yang tinggi, dan sebaliknya.
Nah, daripada menunggu persetujuan dan
penghargaan dari orang lain, lebih baik kita mengapresiasi diri sendiri
atas pencapaian sekecil apapun. Bahkan, ketika kita mengapresiasi diri
sendiri, orang lain juga akan memberikan apresiasi. Lalu, kapan dan
bagaimana mengapresiasi diri?
1. Mulailah dari Hal Sederhana
Mensyukuri ketika tubuh kita dapat
berfungsi dengan baik, bagaimana kita dapat melakukan rutinitas dengan
baik dari pagi hari sampai malam hari, berperan sebagai istri maupun ibu
yang bertanggung jawab untuk mengurus kebutuhan anak serta suami dan
lain sebagainya.
2. Gunakan Kata-Kata Membangun
Seberapa sering kita terus mengkritik
diri dan terus berfokus kepada kesalahan yang kita buat. Hati-hati
dengan kata-kata yang kita berikan kepada diri sendiri setiap hari.
Sempatkan waktu untuk mengatakan kepada diri seberapa Anda terlihat
menarik pada hari itu.
Puji diri Anda ketika berhasil
menurunkan berat badan. Berkatalah dengan bangga ketika Anda berhasil
membuat masakan baru dari resep online dan berbagai hal lainnya. Berhenti berfokus kepada kelemahan dan mengkritik diri terus-menerus.
3. Buatlah Jurnal Penghargaan untuk Diri Sendiri
Dengan rutin melakukannya setiap hari,
kita akan dapat melihat seberapa banyak kita mengapresasi diri setiap
harinya. Jurnal yang dimaksud adalah dengan menuliskan hal-hal yang Anda
syukuri setiap harinya, termasuk setiap kelemahan kita.
Bersikaplah empati seperti ketika kita
mendengarkan kelemahan orang lain. Ya, kitapun perlu berempati dengan
kelemahan diri sendiri. Toh, kita bukan sedang bersikap lembek terhadap
diri sendiri dengan tidak mau berubah terhadap setiap kelemahan. Namun,
menerima setiap kelemahan sebagai bagian dari diri kita dan berusaha
melihat setiap kelemahan itu dari sudut pandang yang berbeda.
Dengan semakin rutin membuat jurnal
tentang diri, kita akan semakin peka melihat aspek apa saja yang belum
diapreasiasi, serta aspek mana saja dari diri kita yang sudah bisa
diapreasiasi dengan baik.
4. Berikan Diri Sendiri Hadiah
Apa pun bentuknya, hadiah bisa berupa
barang seperti kue untuk diri sendiri, “mentraktir” diri sendiri ketika
sudah mendampingi anak selama seminggu belajar, membeli handphone baru ketika Anda mencapai target tertentu.
Atau, dapat berupa me time, yaitu
waktu untuk melakukan kesenangan untuk diri sendiri tanpa gangguan
apapun. Anda bisa menitipkan anak selama 2-3 jam dan manjakan diri untuk
melakukan kesenangan tanpa ada urusan anak, pekerjaan ataupun keluarga.
Ini seperti Anda sedang mengisi ulang daya kehidupan Anda sendiri. (Nova)