Bewara GSP - Petani kembali harus menelan kerugian. Pasalnya selama dua kali
berturut-turut mereka mengalami gagal panen. Kondisi padi yang memerah
dan tak memilki bulir padi diduga akibat dari pestisida palsu yang
digunakan petani.
Petani asal Pagaden, Engkus (50) mengatakan dirinya mengalami
kerugian senilai Rp7 juta akibat gagal panen.Ia mengaku tiba-tiba bulir
padi menghilang saat berumur empat bulan.
Engkus mejelaskan, gagal panen kali ini diuga karena pestisida palsu.
Pasalnya setelah disemprotkan pestisida, padi miliknya berubah menjadi
berwarna merah dan kehitaman.berbeda dengan rekannya yang saat ini masih
bisa panen karena tidak menggunakan pestisida yang sama.
Saat ini Engkus kebingungan dan mencari cara untuk memenuhi kebutuhan
keluarganya. Bahkan Ia sampai harus bekerja sebagai supir ojeg.
“Kalau begini bingung bagaimana cara membayar fitrah nanti,” keluhnya.
Sementara itu, Kabid Distribusu Cadangan Pangan Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Subang, Dewi Lestari mengatakan sampai saat ini kondisi
pangan di Subang masih surplus. Namun, ia menyatakan gagal panen pasti
akan berpengaruh kepada ketersediaan pangan. (pe)