Bewara GSP - Karma, warga Dusun Rawabadak Kelurahan Karanganyar Kecamatan Subang,
ditemukan tak bernyawa di atap rumahnya. Pria yang sehari-hari bekerja
sebagai PNS di RSUD Subang itu, diduga mengakhiri hidupnya dengan cara
gantung diri menggunakan tali plastik.
Kabag Humas Polres Subang, AKP Udi Sahudi mengatakan, peristiwa
gantung diri pertama kali diketahui anak korban, Walim, yang saat itu
akan mengambil sepeda yang tersimpan di atas flapon rumah. Pelajar
berusia 13 tahun itu sudah mendapati ayah kandungnya sudah dalam kondisi
tergantug. Kejadian itu kemudian ia laporkan ke Ketua RT setempat.
Hasil olah TKP, kata Udi, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan di
tubuh korban. Selain itu pihak keluarga sudah menerima dan memilih untuk
segera memakamkan jenazah korban.
Sementara itu Kanit Reskrim Polsekta Subang, Ipda Donny menambahkan,
korban merupakan pegawai RSUD Subang yang belum lama ini diangkat PNS.
Sehari-hari korban bertugas sebagai bagian kebersihan. Kondisi istri
korban yang tak bisa bicara (tuna wicara) menjadi salah satu penyebab
petugas kepolisian kesulitan mengungkap masalah yang dialami korban
sebelum bunuh diri.
Namun, kata Donny, kabar yang beredar di warga sekitar, korban nekad
melakukan aksi bunur diri karena ada tekanan di tempat dirinya bekerja.
“Informasi dari warga sekitar, korban pernah cerita ada permasalahan
di tempatnya bekerja. Sehingga diduga korban menjadi frustasi,“
pungkasnya.
Informasi yang dihimpun, korban terbelit kasus limbah RSUD milik
Pemkab Subang tersebut. Limbah yang seharusnya dimusnahkan, malah dijual
korban kepada pihak ketiga. Dalam menjalankan aksinya, korban bukan
satu-satunya pelaku. Hingga berita ini ditulis, pihak RSUD belum
dimintai keterangannya. (pe)