Bewara GSP- Bupati Subang Hj. Imas Aryumningsih bersama para kepala OPD
melaksanakan tahap akhir penilaian adipura yaitu ekspose Kabupaten
Subang di Hotel Sultas Jakarta, Jum’at (9/7).
Diketahui Subang masuk
dalam nominasi Adipura. Maka sebelum penilaian akhir, Subang mesti
menjalani ekspose tahap akhir.
Tak hanya sekadar pencapaian adipura, Imas menginginkan dampak kebersihan bisa merata sampai ke tingkat desa.
“Dengan upaya ini kebersihan menjadi ciri khas subang, makanya untuk
sampah selalu ada kelompok pengambil atau mapeling. Apalagi untuk
pencegahan sampah laut, dan hasilnya berbeda karena dulu kesadaran
kebersihan itu kurang,”
Sementara itu, Prof Jhon Silas salah satu penilai ekspose mengatakan
pihaknya selalu mencari kekhasan yang ditampilkan dari Kabupten atau
Kota.
“Subang selalu menjadi rebutan dari dulu, juga Subang selalu menjadi
kelebihan, alamnya juga luar biasa memiliki segala potensi, dan harusnya
semua ciri khas tersebut terekspose,”
Ia menambahkan, sampah di tempat wisata perlu dikelola dengan efisien
karena biasanya sampah di tempat wisata sangat banyak karena merupakan
bawaan dari orang luar.
Selain itu, Murniati Jamaludin dan Sri Bebasari yang merupakan pakar
pengolahan sampah dan daur ulang sampah, selalu tertarik dengan hasil
nanas Subang. Kulitnya yang bagus untuk organik dan pengolahannya juga
harus menjadi khas karena kulitnya memilki serat yang bagus dalam proses
pembusukan.
“Untuk pengolahan sampah harus ada masterplannya untuk 20 tahun
kedepan. Harus mencakup dari seluruh aspeknya, kemudian dari kenaikan
anggaran, harus ada rupiah perton sampahnya. Seperti Surabaya memiliki
Rp150 ribu pertonnya,”
Sri juga mengingatkan jangan sampai ada bantuan dari Dinas PUPR tapi
presentanyinya nihil. Apalagi jangan sampai ada masalah sampah ke laut,
karena bila ada sampah di laut berrati ada msalah di darat.
Kemudian Kepala Badan Lingkungan Hidup H Yayat Sudrajat menjelaskan
bahwa peningkatan pengolahan sampah meningkat drastis, karena masyarakat
melihat potensi penghasilannya yang tinggi.
Ia berharap kedepan tidak ada sampah yang sampai di kirim ke TPA karena didaur ulang.
“Produk yang dihasilkan jadi daur ulang dijual dengan kerjasama para pengusaha industri,”(pe)