Bewara GSP - Daya
beli masyarakat Subang akan ikan pada saat munggahan maupun di saat bulan Puasa
Ramadhan, bahkan saat menghadapi Lebaran Idul Fitri, masih rendah. Padahal,
Subang merupakan penghasil ikan terbesar di Jawa Barat.
Terkait rendahnya daya beli masyarakat akan
ikan di saat munggahan dan selama Puasa Ramadhan, menurut Kepala Dinak Kelautan
dan Perikanan (DKP) Kabupaten Subang, H EM Kusdinar, dikarenakan rata-rata
masyarakat Subang, mulai dari wilayah Selatan, Tengah sampai dengan wilayah
Pantura, banyak pembudidaya ikan, mulai dari budidaya ikan air tawar sampai ke
ikan hasil tangkap, sehingga kebanyakan masyarakat Subang tidak membeli ikan di
pasar tradisional maupun pasar modern, tetapi langsung membeli langsung kepada
petani budidaya.
Selain itu, kata Kusdinar, pola pikir masyarakat Subang sudah
mulai pintar, karena masyarakat berpendapat bahwa dengan membeli langsung ikan
ke petani budidaya jauh lebih murah dibandingkan dengan membeli ikan di pasar.
Dengan begitu, masyarakat memiliki selisih keuntungan Rp 2.000 sampai dengan Rp
5.000 per kilogramnya. "Ada nilai ekonomis yang masyarakat Subang cari.
Mereka berpikir bahwa harga beli ikan di pasar jauh lebih mahal, belum lagi
ditambah ongkos. Kalau beli di petani budidaya bisa diantar, dan itulah data yang
kami catat. Sedangkan di dinas terkait itu tidak tercatat," terangnya.
Kendati
demikian, ditegaskan Kusdinar, jika melihat data di BPS, gemar makan ikan
masyarakat Subang per tahun mencapai 37 kg per orang, kendati data gemar makan
ikan masyarakat Subang masih di bawah rata-rata Jawa Barat. (r2i)