Bewara GSP - Kepala Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI)
Kabupaten Subang, Dwinan Marschyawati keluhkan lambannya pembayaran uang
penjualan labu darah, dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng Kabupaten
Subang, kepada UDD PMI selama ini.
Hingga
berdampak pada menghambat kelancaran pelayanan donor darah yang dilakukan oleh
pihak UDD PMI kepada masyarakat. Sampai
saat ini saja, kata Dwinan, pihak RSUD Ciereng Kabupaten Subang sudah nunggak
pembayaran selama 4 bulan lamanya sebesar Rp850 juta lebih ke UDD PMI.
Karena menurut
Dwinan, uang yang sampai hari ini, masih mengendap di RSUD itu, menjadi salah
satu andalan pendapatan UDD PMI untuk dipergunakan sebagai dana operasional,
pelqyanan terhadap para pendonor, termasuk untuk membeli alat-alat transfusi
darah, juga untuk uang pemeliharaan peralatan yang ada di PMI.
Maka dari
itu Ia berharap, RSUD segera membayarkannya, guna kelancaran pelayanan
transfusi darah untuk pengadaan stok darah, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
akan darah.
"Sampai saat ini uang Kita masih
mengendap di RSUD Ciereng Kabupaten Subang, sebesar Rp850 juta, untuk
pembayaran labu darah selama 4 bulan lamanya, sehingga menjadi kendala Kami
untuk melayani secara maksimal kepada para pendonor yang sudah rutin,"
ujar Dwinan di Subang, Kamis (13/9)2018).(r2i)