Tips GSP - Ikan asin merupakan makanan kesukaan warga Indonesia. Selain
rasanya yang enak, harga ikan asin juga terbilang murah. Namun sayangnya, ada
banyak pembuat ikan asin dan pedagang nakal yang mencampurkan formalin ke dalam
ikan asin agar lebih awet. Padahal, formalin bukan pengawet makanan yang aman
buat kesehatan.
Saat
formalin masuk ke tubuh, ini bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Ini
bahkan bisa meningkatkan risiko kanker. Untuk itu, sebelum membeli ikan asin,
pastikan untuk mengetahui apakah ikan asin yang hendak dibeli mengandung
formalin atau tidak. Ada beberapa tanda dari ikan asin yang mengandung
formalin. Tanda tersebut adalah:
Ikan
Asin Sangat Awet : Tanda pertama ikan asin mengandung formalin adalah
ikan asin sangat awet. Biasanya, ikan asin ini akan bertahan selama
berbulan-bulan dan bentuknya tidak berubah. Jika menemukan ikan asin seperti
ini sebaiknya hindari. Ikan asin tanpa bahan pengawet hanya bertahan selama 1
bulan. Ikan asin yang tidak mengandung pengawet, umumnya akan cepat busuk atau
rusak.
Lalat
dan Kucing Enggan Memakan Ikan : Ikan asin yang mengandung pengawet tidak akan
dihinggapi lalat. Saat kita memberikannya pada kucing, kucing juga tidak akan
memakannya. Hewan biasanya memiliki sensor lebih peka terhadap zat kimia yang
berbahaya buat tubuhnya.
Bau
Khas Ikan Hilang : Ikan asin yang mengandung formalin umumnya akan
kehilangan bau khas ikan. Ini karena zat kimia pada formalin membuat aroma
sedap pada ikan berkurang bahkan hilang.
Tekstur
Ikan Keras dan Alot : Daging ikan biasanya mudah hancur dan rapuh. Meski pun
ikan itu sudah dijadikan ikan asin. Jika ikan memiliki tekstur keras, alot dan
tidak mudah hancur, kemungkinan besar ikan ini telah mengandung formalin.
Itulah
tanda dari ikan asin yang mengandung formalin atau zat kimia berbahaya lain.
Semoga informasi ini bermanfaat.
(vem)