Bewara GSP - Akibat luapan sungai
Cilamatan satu bangunan penggilingan padi milik Haji Nahpad warga Desa
Bantarsarsari ini nyaris rubuh. Penggilingan
padi atau dikenal dengan istilah heleran oleh warga lokal tersebut berdiri
tidak jauh dari sungai. Menurut cerita warga Desa Bantarsari Wandi, bahwa untuk
menghindari kejadian serupa warga berinisiatif membangun tanggul sederhana,
agar tabrakan air tidak langsung menyentuh tanah pinggiran sungai.
“Iya
ini kan abrasi karena curah hujan tinggi, lalu sungai meluap. Maka dari itu
warga gotong royong untuk bikin semacan penahan, supaya air sungai Cilamatan
yang debit airnya meninggi dan arusnya deras kalau sedang hujan tidak langsung
menabrak tanah pinggirannya.” Jelas Wandi salah satu warga Desa Bantarsari . Desa
Bantarsari memang menjadi salah satu desa yang terisolir di Kabupaten Subang,
meski keberadaan tidak jauh dengan Pemda Subang. Namun untuk menuju Desa
Bantarsari melalui Cimerta membutuhkan waktu sekitar 45-60 menit dengan jalan
yang curam sekaligus jelek.
Seorang warga Bantarsari yang lain Pipih mengutarakan, bagaimana
jalan dan pemukiman yang rawan longsor di Bantarsari selalu meciptakan
kehawatiran setiap harinya, kala musim hujan datang seperti sekarang ini. (pe)