Bewara GSP - Melambungnya sejumlah kebutuhan
pokok masyarakat atau Sembako, menjadikan keluhan dari masyarakat. Terutama KPM
yang memiliki program BPNT Bantuan Pangan Non Tunai,. Di mana kebutuhan akan
air, telur, beras dan minyak terus bergulir.
Warga Cibogo – Subang Nani Suryani yang merupakan KPM ( keluarga penerima
manfaat ) mengatakan, dengan kondisi naik nya harga- harga yang saat ini
melambung, seperti telor dan beras juga mempengaruhi adanya saldo untuk
pengambilan BPNT ( bantuan pangan non tunai ) nya. Melambungnya harga sembako
mempengaruhi dari kuantitas program itu dijalankan. Dijelaskan Nani, dengan berkurangnya kuantitas barang BPNT, pihaknya
meminnta pemerintah untuk mengontrol harga pasaran.
Sehingga harganya tidak
jomplang alias mahal. Pihaknya juga meminta pemerintah agar menstabilkan harga,
dengan itu maka kuantitas barang produk BPNT lebih banyak lagi. Sementara itu Kadinsos Subang Rahmat Ependi
mengatakan, jumlah KPM ( keluarga penerima manfaat ) yang ada di Kabupaten
Subang sekitar112.821 penerima BPNT, adapun per bulan nya KPM tersebut menerima
Rp 110 ribu yang langsung masuk ke rekening para KPM tersebut. Dan bisa diambil
dalam produk telor dan beras.
Dijelaskan Rahmat, mengenai keluhan para
KPM tersebut itu tidak bisa dipungkiri dikarenakan harga – harga sembako yang
mengalami kenaikan. Namun harus di pahami hal ini merupakan hukum pasar dimana
permintaan banyak harga pasti mengalami kenaikan. Sementara itu Kadis
DKUPP Subang Rahmat Faturhaman menyampaikan, harga telor dan beras memang
mengalami kenaikan seperti yang terdata harga telor yang biasnya perkilonya
hanya Rp 20.000, kini naik menjadi Rp 25.000- Rp 26.000/kg. Harga beras yang
biasanya Rp 10.000, kini menjadi Rp 11.000/kg. ” Ya mengalami kenaikan harga,
telor dan beras ,” pungkasnya. (red)