SS-GSP - Hendak memasuki tahun 2020, potret permasalahan infrastruktur
di Subang masih dirasakan warga di dua Kecamatan. Ya, warga Dusun Sukaseneng
Desa Kecamatan Compreng, serta warga Dusun Bojong Asem Desa Bojong Negara
Kecamatan Tambakdahan harus silih bergantian menggunakan perahu untuk
menyebrang Kali Cipunagara, yang menjadi pembatas dua Kecamatan tersebut atau
seringkali disebut sebagai Jembatan Panyurungan.
Hanya melalui perahu itulah yang ditarik juga oleh warga
sekitar, akses dari dan menuju kedua desa tersebut.
Baik untuk kebutuhan ke
pasar, sekolah maupun aktivitas lainnya. Warga yang hendak melintas
Dulgani (60) mengatakan, kondisi penyebrangan dari Desa Compreng ke Desa
Bojongnegara menggunakan akses perahu tambang telah berlangsung puluhan tahun.
Bahkan, sejak ia kecil, jembatan ini sudah ada.
Dulgani
menambahkan, kesulitan yang kerap dialami warga manakala terjadi hujan. Sebab,
akses menuju penyebrangan perahu yang merupakan tanah, bisa menjadi momok
menakutkan bagi pengendara motor. Menurutnya,
keberadaan penyebrangan perahu juga sangat membantu warga. Namun, ia mengakui
dari sisi keamanan terkadang membuat penyebrang merasa was-was. “Bukan sentimen
ke yang menyebrangkan. Mereka itu bagus membantu, tapi ya memang agak was-was,”
jelasnya.
Ia juga berharap, pemerintah bisa segera turun tangan untuk
membuat jembatan. Sebab, adanya jembatan begitu dibutuhkan masyarakat.
Dikatakanya, tak jarang bila kondisi setelah hujan, dan tanah menuju ke
penyebrangan penuh lumpur bekas hujan, warga harus memutar ke Jalur Pantura
terlebih dahulu.
Warga lainnya, Rahman yang hendak
menyebrang juga berharap di lokasi ini segera dibangun jembatan. Sebab,
menurutnya saat memasuki musim hujan, kondisinya akan menyulitkan warga yang
hendak menyebrang. “Ya kalaupun bisa menyebrang itu, agak-agak susah, paur lah. Ini
kan tanah semua, jeblog mas,” ucapnya.
Ia juga menambahkan, sekitar 50 meter dari lokasi atau tepatnya
utara penyebrangan perahu, telah ada pondasi untuk pembangunan jembatan
gantung. Namun hingga kini belum kunjung usai. “Udah dari lama katanya mau
dibangun jembatan tapi sampai sekarang belum jadi,” bebernya.
Menurut
Pantauan jembatan tersebut biasa digunakan untuk warga dari kedua desa tersebut
untuk melakukan beragam aktivitas termasuk perekonomian. Sebab, dari akses
masuk jalan Kabupaten Pusakanagara-Compreng menuju lokasi penyebrangan perahu,
terdapat Pasar Sukaseneng yang menjadi aktivitas perekonomian warga.
Selain
itu, manakala Kali Cipunagara saat dalam kondisi banjir atau debit air tinggi,
lokasi ini cukup bahaya untuk dilewati jadi area penyebrangan warga.
(pe)