Bewara GSP - Bekerja di
luar negeri sebagai tenaga kerja wanita (TKW) menjadi banyak pilihan. Terutama
bagi mereka yang kesulitan ekonomi atau bercerai dengan suaminya. Tapi, banyak
pula di antaranya yang pulang justru membawa ‘oleh-oleh’ bayi. Dalam catatan
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), ada empat TKW Subang yang
pulang dari luar negeri membawa ‘oleh-oleh’ bayi.
Pada umumnya hasil hubungan
tidak resmi saat bekerja di sana. Disebabkan pemerkosaan ataupun hubungan
suka-sama suka. Selain itu, banyak pula TKW Subang yang mendapat perlakukan
keji seperti penyiksaann hingga terlantar. Tapi tetap saja banyak yang berminat
menjadi TKW. Salah satu calon TKW asal Binong, Nurmala (24) mengaku tetap ingin
bekerja ke luar negeri yaitu Taiwan.
Alasannya, Nurmala ingin memperbaiki hidup
setelah dirinya menjanda. Ia pun tidak keberatan jika bertemu jodoh dengan
warga luar negeri. Kepala Bidang
Bina Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Disnakertrans Subang Agus Gunawan
membenarkan peminat menjadi TKW masih banyak. Banyak faktor yang mempengaruhi,
di antaranya iming-iming penghasilan tinggi.
Menurutnya, faktor dorongan
terbesar adalah faktor ekonomi atau kegagalan dalam membina hubungan rumah
tangga. Kebanyakan yang berangkat berstatus janda. Ada juga yang pulang jadi
TKW bercerai karena kerja di luar negeri membutuhkan waktu tahunan.
Kepala
Seksi Bina Penta TKI Disnakertrans Subang Ivan Rahmat Maulana menjelaskan, TKI
asal Subang didominasi oleh wanita. Hingga tahun 2019 ada 5.852 TKW asal
Subang. Sementara di bulan Januari 2020 terdata ada 284 wanita yang berangkat
menjadi TKW.Ia pun membenarkan ada tren baru, TKW pulang membawa bayi.
Pihaknya
pernah melakukan investigasi atas kejadian itu. Hasilnya, mulai dari karena
pemerkosaan hingga suka sama suka Sementara
itu Jubir merangkap Hakim Pengadilan Agama Subang Cecep Farhan Mubarok
mengatakan, perceraian didominasi karena gugatan istri karena factor kekurangan
ekonomi. (pe)