Bewara GSP - Pasca banjir Pantura, Dinas Kesehatan Kabupaten
Subang, intensifkan pelayanan kesehatan terhadap korban terdampak banjir. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang
Nunung Syuhaeri mengungkapkan, seluruh Puskesmas yang wilayahnya terkana dampak
bencana banjir Pantura, disiagakan selama 24 jam, termasuk sejumlah rumah
sakit.
Karena menurut Nunung, dampak
dari bencana banjir Pantura itu, bisa menimbulkan berbagai macam penyakit seperti,
gangguan saluran pernafasan, gatal-gatal, lambung, diare dan demam, yang perlu
mendapatkan perhatian khusus. Terutama korban terdampak banjir yang tinggal di
tenda pengungsian, seperti pengungsi yang tinggal di bawah fly over Pamanukan.
Sedangkan untuk Puskesmas yang tidak terdampak banjir
Pantura kata Nunung, diintruksikan untuk melayani secara mobil, kesejumlah
titik pengungsian. Kemungkinan maaih ada yang tersisa, dan masih tinggal di
pengungsian karena trauma, meski sebenarnya banjir sudah mulai surut, sejak
Kamis (27/2/2020) malam kemarin.
Nunung mengungkapkan, selama
bencana banjir itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) yang dibentuk Dinas Kesehatan
Kabupaten Subang, sudah merujuk sekitar 10 orang pasien ke Rumah Sakit
Pamanukan, dan RSUD Ciereng, karena sakit, bukan akibat banjir Pantura. Selama banjir Pantura lanjut Nunung, Tim TRC
sendiri sudah melayani sekitar seribuan lebih pasien di beberapa titik tenda
pengungsian, yang rata-rata mengeluhkan penyakit gangguan saluran pernafasan,
gatal-gatal, lambung, diare, dan demam . (r2i)