Bewara GSP - Satuan Pelaksanaan
Penanggulangan Bencana Banjir menetapkan status bencana banjir di Pantura
Subang, siaga darurat bencana. Hal ini disampaikan Kepala BPBD SUbang H.
Hidayat usai melakukan Rakor Penanggulangan banjir di Pamanukan kemarin (25/2).
Sebab, pertimbanganya saat ini Satgas Kebencanaan Kabupaten Subang masih
melihat situasi kondisi di hari Selasa (25/2), tidak terjadi adanya hujan dan
membaca kondisi alam. Banjir di Pamanukan sendiri akibat kiriman air dari hulu
yang sejak pagi tadi.
Hasil rapat
siaga darurat bencana pada Selasa sore di Koramil Pamanukan yang dipimpin
Sekda, penanganan kebencanaan banjir khususnya di Pamanukan yakni menggerakan
semua unsur kekuaran Pemerintah Daerah, Komunitas, Masyarakat dan dunia usaha.
Hal itu dilakukan, pengawasan dan pengendalian baik dalam rangka distribusi
logistik ataupun evakuasi warga yang masih bertahan di rumah-rumah.
Mengenai
penanganan dan distribusi logitik yang dinilai lambat, Pemda menyiapkan
langkah-langkah logistik siap saji dan non siap saji. Sementara itu,
Ketua Tagana Subang Jajang Muhaemin menyebut, dari informasi terkini, ada 11
Kecamatan yang terdampak bencana banjir.
12 Kecamatan tersebut diantaranya,
Kecamatan Patokbeusi, Blanakan, Ciasem, Pabuaran, Sukasari, Pamanukan,
Legonkulon, Pusakajaya, Pusakanagara, Tambakdahan, Binong dan Pagaden. Lalu,
untuk di Pamanukan sendiri, pada Pukul 19.00 WIB ini, TMA Kali CIpunagara masih
berada diangka 7,45 MDPL. Banjir di Pamanukan juga masih belum surut dan
menggenangi hamper seluruh desa di Pamanukan dengan ketinggain beragam dari
30cm hingga 2 meter. (pe)