Bewara GSP - BPBD dan Kodim 0605/Subang menggelar rapat
penanggulangan, dan penanganan bencana banjir di 9 Kecamatan di Pantura yang
terdampak.
Rapat penanggulangan dan
penanganan bencana banjir Pantura, digelar di Markas Koramil 0509/Pamanukan,
Selasa (25/2/2020), yang diikuti oleh Dinas dan Intansi terkait. Rapat dipimpin langsung oleh Sekda Kabupaten
Subang Aminudin, didampingi Dandim 0605/Subang Letkol (Arh) Edi Maryono.
Sekda Aminudin menyatakan, hasil rapat sudah
disepakati, bahwa status bencana tidak dinaikan, tetapi status pelayanan
terhadap korban terdampak bencana ditingkatkan menjadi tanggap darurat. Karena ada 9 kecamatan yang terdampak banjir
Pantura yaitu, Kecamatan Pamanukan, Legonkulon, Ciasem, Pusakajaya,
Pusakanagar, Compreng, Binong, Pagaden, dan Kecamatan Purwadadi. Dari 9
Kecamatan 3 kecanatan yang dianggap paling parah, terdampak banjir Pantura
seperti Kecamatan Pamanukan, Legonkulon dan Kecamatan Ciasem, karena meluapnya
aliran sungai Cipunagara, Cigadung dan sungai Ciasem. Aminudin mengatakan, upaya penanggulangan dan penanganan bencana banjir
Pantura, sinergi antara BPBD dengan Kodim 0605/Subang dan Polres Subang.
Sedangkan untuk penanganan korban bencana terdampak banjir, di pusatkan di
Posko Bencana di Kantor Kecamatan Pamanukan, kemudian untuk posko bantuan dan
dapur umum dipusatkan di Markas Koramil 0509/Pamanukan.
Untuk penanganan rekontruksi kata Aminudin,
hari ini juga Pemkab Subang sudah meminta kepada BBWSC, untuk segera
memperbaiki sejumlah tanggul yang jebol.
Sementara itu Dandim 0605 Subang Letkol (Arh) Edi Maryono mengatakan,
tugas TNI membantu masyarakat dan Pemkab Subang, dalam penanggulangan dan
penanganan bencana banjir Pantura saat ini.
Kodim juga sudah menyiapkan
kekuatannya di Pamanukan lanjut Dandim, jika suatubsaat dibutuhkan untuk
melakukan evakuasi warga, karena potensi hujan saat ini, masih bisa turun kapan
saja, sehingga ketinggian air yang saat ini sudah mulai turun, bisa kembali
naik, ketika hujan turun secara merata di wilayah Kabupaten Subang. (r2i)