Bewara GSP - Pemerintah Kecamatan Compreng bersama pemerintah Desa Mekarjaya
dan Jatireja berencana mengajukan sodetan. Hal ini menyusul adanya gerusan di
tanggul-tanggul Cipunagara yang mengancam pemukiman warga sekitar persawahan.
Selain itu saat ini juga terjadi longsoran di Selatan jembatan Cipunagara yang
mengancam jalan kabupaten di Kecamatan Compreng. Usulan sodetan ini dilakukan karena ada dua titik
pemukiman dan pesawahan di Desa Mekarjaya dan Jatireja yang terancam gerusan
Sungai Cipunagara.
Sementara itu, Kepala Desa Jatireja Abin
menyebut, di Kampung Kertasari ada lekukan Sungai Cipunagara yang membentuk
letter U dan telah mendekat ke pemukiman. Sementara itu, Kepala Desa Mekarjaya
Dastari menyampaikan, sodetan di wilayah Dusun Sukaresmi diperlukan karena saat
ini aliran Cipunagara terus menggerus lahan warga.
Bahkan, area persawahan dan
pemukiman terancam jika tanggul jebol atau Cipunagara alami titik air
tertinggi. Diantaranya :
Desa Jatireja
– Lokasi di Kampung Kertasari Dusun Sukamaneuh Desa Jatireja
– Ancaman terdampak : 200 rumah terendam dan 250 hektare sawah
– Panjang yang harus di Sodet 200 meter. Aliran Sungai Cipunagara membantuk
letter U
Desa Mekarjaya
– Lokasi di Dusun Sukaresmi Desa Mekarjaya
– Aliran Sungai Cipunagara yang membentuk jalur baru membuat lahan hak milik
warga terdampak dengan luas lahan yang tergerus mencapai 40
hektare
– Rumah terancam saat tangguljebol mencapai 1500 rumah atau sekitar 4000 jiwa
serta beberapa fasilitas umum
– Area persawahan yang terancam 400 hektare
– Panjang sodetan sekitar 1200 meter / 1,2 KM
(pe)