Bewara GSP - Penanganan banjir di
wilayah Pantura khususnya Pamanukan diharapkan nisa dijalankan dengan
Terstruktur, Sistematis dan Massif (TSM). TSM yang dimaksud kaitanya dengan
upaya pencegahan banjir di wilayah Subang dari hulu ke hilir.
Salah seorang
warga Desa Mulyasari Hamdan Fuadi Rofie menyebut, sebelum banjir terjadi pada
24 Februari lalu, Pemda Subang telah melakukan tindakan dengan melakukan
normalisasi seperti di Sungai Kalensema dan Cigadung. Namun menurutnya, perhatian pada Kali Cipunagara sangat minim.
Sebab,
saat TMA Kali Cipunagara naik dan melebihi kapasitas atau tanggul yang ada,
akan sulit diantisipasi. Menurutnya
hal tersebut harus segera diantisipasi. Hamdan mendorong agar penanganan dan
antisipasi banjir bisa dilakukan secara terstruktur, sistematis dan massif. Warga lain, Iin sodikin juga
berharap pemerintah bisa serius menangani banjir di wilayah Pamanukan. Sebab,
penanganan banjir harus dilaksanakan dari hulu ke hilir baik itu sungai-sungai
kecil maupun sungai besar seperti Cipunagara.
Sebelumnya, Bupati Subang
H. Ruhimat usai bertemu dengan Gubernur Jawa Barat memberikan support penuh
pada Pemda Subang dalam penanganan kebencanaan. Mudah-mudahan, langsung
dengan BBWS dan PJT, serta berbagai program normalisasi dan bantuan tanggul
permanen bisa dilakukan. Selain itu, Bendungan Sadawarna yang saat ini sedang
dibangun akan mampu mengurangi debit air ini.
Selain itu, soal normalisasi sungai-sungai
di Kabupaten Subang bisa segera dilakukan,” bebernya. Anggota DPRD Fraksi PAN
dari DAPIL 5, Albert Anggara Putra berharap Pemda Subang melakukan tindakan
pencegahan solusi jangka panjang untuk banjir di wilayah Pantura termasuk
Pamanukan. Albert menyebut, selama masa reses
yang bersamaan dengan terjadiya musibah banjir ini, ia melihat banyak harapan
dari warga agar adanya solusi mengenai persoalan banjir ini. (pe)