Bewara GSP - Manfaat Lapang Bintang
di wilayah Kelurahan Pasirkareumbi Subang dipertanyakan masyarakat. Kondisinya,
juga terpantau sangat memprihatinkan. Rumput tumbuh subur dan tinggi di sana. Kegiatan yang berlangsung di sana hanya pasar
mingguan saja, yang banyak menyisakan sampah, juga sesekali jika ada konser
musik.
Peruntukannya sebagai sarana olahraga publik, sangat tidak didukung oleh
fasilitasnya. Salah satu masyarakat
Subang, Rega Purwandara (27) menyayangkan keberadaan lapang bintang ini,
seperti tidak diurus. Padahal jika dimanfaatkan untuk ruang publik dengan
desain dan fasilitas yang baik serta terencana, mungkin akan bagus.
Menurutnya,
kegiatan olahraga yang nampak ramai hanya berlangsung di area indoor nya saja,
atau dikenal dengan GOR Gotong Royong. Itu juga banyak juga yang harus
diperbaiki. Pada kesempatan lain, Lurah
Pasirkareumbi, Jaja menjelaskan, kawasan tersebut sedang dipersiapkan akan
dibangun beberapa sarana olahraga dan taman semacam alun-alun. Begitu pun
dengan pagu anggaran juga menurutnya sudah tersedia untuk tahun 2020, dengan
total sebesar Rp30 miliar.
Hanya saja pembangunan belum dilaksanakan, karena
menurutnya pihak PUPR Kabupaten Subang, sebagai tim pelaksana pembangunan, masih
dalam tahap penjajakan. Dia berharap juga agar
penataan lapang bintang yang direncanakan pada tahun 2020 ini bisa segera
terealisasi.
Kepala Seksi
Pertamanan Dinas PUPR Kabupaten Subang Oke Rosgana S.An mengatakan, pihaknya
mendata untuk di wilayah Kota Subang lahan pemakaman yang merupakan hibah dari
Pemda Subang adalah taman makan Cikarangginang, Dungus Wiru dan Wesel. Oke
berpendapat, tiga pemakaman tersebut kondisinya sudah memperihatinkan. Lahan
yang bisa digunakan untuk memakamkan jenazah sudah menipis.
Saat ini, Oke sedang melkaukan pencarian
lahan, untuk dibuatkan areal pemakaman. Bisa dimungkinkan, yang dibuat
pemakaman adalah di wilayah Cinangsi Kecamatan Cibogo, karena tidak jauh dengan
perkotaan. Jika melihat dari makam, masyarakat yang menguburkan jenazah
di taman makam tidak dipungut biaya apapun. Berbeda dengan di Kabupaten luar
daerah Subang, pemakaman dibandrol biaya.
Sementara itu, Warga Cinangsi Rusli (36)
mengatakan, dengan perkembangan zaman, menjadikan lahan di Subang menyempit
termasuk lahan untuk pemakaman, karena banyaknya pembangunan. Menurutnya,
pemakaman diprioritaskan dikarenakan untuk peristriahatan terakhir. (pe)