Bewara GSP - Sebanyak lima orang warga
Subang menderita rawan gizi dan dirawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kelas B
Subang saat pandemic. Menurunnya daya ekonomi masyarakat, sehingga pemenuhan
gizi bisa jadi tidak tercukupi.
Kepala
Seksi Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Subang , Asep
Jumarna, saat ini terdata ada 57 warga Kabupaten Subang yang tekena rawan gizi.
57 orang yang terkena rawan gizi, mulai dari balita, anak-anak hingga dewasa.
Rawan gizi didominasi penyakit penyerta, mulai dari TBC hingga HIV-Aids. Dari 57 penderita, Asep menuturkan, Lima orang
diantaranya dirawat inap di RSUD Kelas B Subang.
Sementara 52 lainnya rawat
jalan di rumah masing-masing. Lima orang warga Subang yang dirawat di RSUD
Kelas B Subang tersebut sudah masuk sejak bulan Januari 2020, hingga sekarang
sejak dimulainya pandemi Covid-19.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Subang dr. Nunung Syuhaeri MARS mengatakan, balita dan ibu hamil juga
menjadi sasaran yang rentan dalam dampak Covid-19, dari asupan makanannya. Maka
dari itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Subang sedang memikirkan bagaimana
caranya menyediakan dana untuk balita dan juga ibu hamil yang terdampak
Covid-19.
Secara
kesehatan, dampak Covid-19 pasti ada pengaruhnya dengan daya ekonomi yang
menurun, sehingga masyarakat tidak bisa mempertahankan asupan makanan yang
bergizi. Mungkin saja orang yang mampu masih bisa menjaga asupan gizinya,
sedangkan orang yang tidak mampu pastinya tidak bisa menjaga asupan gizinya.
Pihaknya tetap melakukan imbauan dan pembinaan terhadap masyarakat agar bisa
memperhatikan gizinya. Ada program dari pihaknya untuk pemberian Pemberian
Makanan Tambahan (PMT), penimbangan dari posyandu dan lainnya. Kepala
Dinas Sosial Kabupaten Subang Deden Hendriana mengatakan, dampak Covid-19 ini
sangat berdampak, dikarenakan daya ekonomi yang menurun, sementara kebutuhan
terus harus berajalan.
Maka dari itu bisa jadi banyak warga Kabupaten Subang
yang saat ini memprioritaskan kebutuhan pangan dibandingkan kebutuhan lainnya. (pe)