Bewara GSP - Badan pertimbangan jabatan
dan kepangkatan Baperjakat Kabupaten Subang dinilai gagal dalam melakukan
rotasi mutasi. Pasalnya, kinerja pemerintahan dinilai lamban sejak tahun 2019,
sehingga performa Pemerintah Kabupaten Subang menurun. Hal tersebut diduga
terjadi karena pemilihan ataupun penempatan Aparatur Sipil Negara (ASN) di
Kabupaten Subang dalam rotasi mutasi, tidak sesuai pada tempatnya.
Demikian
diungkapkan Ketua DPD PAN Subang, Asep Rochman Dimyati.
Asep mengatakan, kinerja Pemerintah Kabupaten Subang sejak tahun 2019 dirasa
sangat lamban. Hal ini terlihat dari performa di berbagai SKPD yang tidak ada
perubahan sama sekali, bahkan malah merosot.
Menurut Asep, pimpinan
daerah dalam hal ini adalah Bupati Subang sudah sangat serius dalam peningkatan
performa kinerja. Namun yang sangat disayangkan jajaran bawahan Bupati Subang
tidak berjalan dengan baik, sehingga terjadi penurunan performa dan cenderung
lamban. Maka dari itu, harus ditingkatkan lagi SDM ASN yang ada di Kabupaten
Subang. Kinerja SKPD yang menurun, kata Asep, berhubungan dengan rotasi
mutasi yang dilakukan. Artinya, rotasi mutasi yang terakhir dilakukan para ASN
yang di rotasi mutasi, tidak sesuai dengan skill dan kompetensinya, sehingga
para ASN tersebut bekerja tidak maksimal.
Mengenai rotasi mutasi, Asep
menegaskan, Bupati Subang menggaungkan zero rupiah atau 0 rupiah, namun tidak
tahu di lapangannya seperti apa. Bisa saja banyak titipan-titipan. Pemerintah
Kabupaten Subang harus melakukan penyegaran, karena masih banyak ASN yang punya
kompetensi dan skill yang bagus untuk membantu percepatan pembangunan dan
pertumbuhan Kabupaten Subang yang lebih baik.
Jika rotasi mutasi akan
dilakukan kembali dalam waktu dekat ini, Asep mengingatkan,agar memposisikan
ASN sesuai dengan kompetensi dan skill nya. Asep berharap, agar semunya menjadi
yang terbaik untuk kemajuan Kabupaten Subang.
Sementara itu, Kepala
bidang Mutasi BKPSDM Subang Doan Pahlevi pernah mengatakan, bilamana ada rotasi
mutasi di tengah pandemi Covid-19 ini, maka akan dilakukan secara virtual,
sehingga tidak akan mengumpulkan orang banyak dalam pelaksanaannya. (pe)