Bewara GSP - Wabah Pandemi Covid-19,
sudah berlangsung kurang lebih tiga bulan di Indonesia. Situasi ini sangat
mempengaruhi hampir seluruh bidang kehidupan termasuk bidang pendidikan di
Kabupaten. Ketua Forum Kepala Sekolah Swasta (FKSS) Kabupaten Subang,
Suhaerudin mengatakan, pada awal pandemi kegiatan belajar di rumah dengan
sistem daring disambut antusia.
Karena inilah saatnya dunia pendidikan
memanfaatkan kemajuan teknologi. Dia menuturkan,
sekolah swasta di Kabupaten Subang banyak yang terdampak wabah Covid-19. Bagi
sekolah swasta yang mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran daring dengan
dukungan orang tua mungkin tidak terlalu bermasalah.sedangkan kendalanya
macam-macam.
Ada yang karena keterbatasan orang tua siswa dalam menyediakan
alat untuk belajar daring, walau pun banyak link dan web yang menyediakan
gratis tetap saja mereka banyak yang kesulitan. Kemudian tingkat kejenuhan
siswa dalam menerima tugas-tugas dari ibu bapak guru dari sekolah.
Diperparah
lagi dengan ketidakmampuan orang tua dalam membimbing para putra putrinya
belajar. Dari sisi pembiayaan, kata dia, sesungguhnya sekolah sudah
dibantu oleh dana BOS dari pemerintah. Juknis BOS terbaru boleh digunakan
penunjang kegiatan belajar jarak jauh dengan cara quota guru-guru bisa
disediakan dari dana BOS.
Namun itu tidaklah cukup. Dari sisi jumlah,
sekolah swasta memiliki jumlah lebih banyak dari sekolah negeri. Kabupeten
Subang SMPN ada 75 sekolah, SMP swasta ada 90 sekolah. SMA swsata 30 dan SMAN
19 sekolah. Begitu pun di SMK, dan TK.
Lebih lanjut Suhaerudin
menjelaskan, ketidakmaksimalan pembelajaran daring pada masa covid ini juga
yang lebih memprihatinkan adalah penerapan pendidikan karakter. Nyaris
pembiasaan yang bermuara kepada pendidikan karakter tidak bisa dilaksanakan.
semua berharap wabah Covid segera
berlalu supaya sekolah bisa beraktifitas normal kembali. Namun demikian
pembukaan sekolah juga harus memperhatikan dan situasi sudah benar-benar aman
dari ancaman Covid.(pe)